Mau rasakan cabe hasil tanam dan panen sendiri?
coba tanam cabe sendiri ! :)
Bertanam cabe tidak harus mempunyai lahan yang luas, ada cara lain yang
lebih efektif dapat ditempuh dengan memanfaatkan pot, polybag, atau
dapat pula digunakan dari berbagai barang-barang bekas yang ada di
sekitar kita seperti ; ember plastik, drum bekas, kaleng cat, dll.
Pada awalnya bertanam cabe dalam pot dilakukan sebagai upaya mengatasi
keterbatasan lahan yang tersedia. Dalam perkembangannya, bercocok tanam
cabe dalam wadah memiliki nilai artistik tersendiri sehingga selain
bisa menikmati buahnya, keindahan pohon, dan warna-warni buahnya juga
bisa dinikmati. Tidak mengherankan jika sekarang bercocok tanam cabe
dalam wadah semakin banyak digemari orang dan telah menjadi hobi
masyarakat perkotaan.
Salah satu keuntungan bertanam cabe menggunakan wadah adalah resiko
kegagalan dapat diperkecil. Pasalnya, faktor lingkungan yang menjadi
syarat tumbuh dapat dengan mudah direkayasa sesuai dengan kebutuhan.
A. Syarat-syarat tumbuh
Untuk dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal
sesuai dengan potensi produksinya, tanaman cabe memerlukan kondisi
lingkungan yang sesuai. Banyak faktor lingkungan yang menentukan
pertumbuhan cabe. Tetapi secara umum, terdapat empat faktor lingkungan
utama yang sangat menentukan , yaitu suhu, cahaya, tanah, dan air.
a. Suhu
Suhu merupakan faktor penting dalam proses kehidupan tanaman. Hal ini
karena semua proses biokimia tanaman sangat dipengaruhi oleh suhu.
Supaya tanaman cabe dapat tumbuh dengan baik, suhu ideal untuk
pertumbuhannya harus dipenuhi. Tanaman cabe secara umum dikenal sebagai
tanaman sayuran yang dapat tumbuh dalam rentang suhu yang cukup luas,
yakni pada kisaran 15-32 derajat Celcius. Berdasarkan hasil penelitian,
suhu optimum tanaman cabe berkisar antara 24-30 derajat Celcius.
b. Cahaya
Cahaya memiliki pengaruh tidak kalah pentingnya dengan suhu. Cahaya
merupakan sumber energi bagi proses fotosintesis tanaman. Tanaman
membutuhkan cahaya yang cukup untuk mendapatkan pertumbuhan yang sehat
dan pembentukan buah yang maksimum selama masa produksinya. Pada tanaman
cabe pada umumnya, cahaya yang dibutuhkan selama 12 jam/hari (berbeda
sesuai varietas), sedangkan untuk tanaman cabe dalam wadah/pot,
kebutuhan cahayanya dapat direkayasa sesuai kebutuhan, bisa juga dengan
menambahkan naungan seperti paranet. Naungan ini sifatnya mengurangi
intensitas matahari yang terlalu tinggi. Dengan begitu, cahaya yang
dibutuhkan tanaman cabe akan tetap sesuai dengan kebutuhannya.
c. Tanah
Fungsi tanah bagi tanaman tidak hanya menyediakan unsur-unsur mineral,
tetapi juga sebagai tempat berpegang dan bertumpunya tanaman agar dapat
tumbuh tegak.
Bertanam cabe dalam pot pada dasarnya sama dengan bertanam cabai di
lahan pekarangan. Pilihlah tanah yang gembur, berasal dari lapisan atas
tanah, dan mampu mengikat cukup air.
Media tanah yang baik adalah campuran tanah humus, sekam padi dan pupuk kandang fermentasi dengan komposisi 1:1:1.
kalau saya sendiri sih pakai tanah beli + kompos 1:1
pH tanah ideal yang dibutuhkan tanaman cabe berkisar antara 4,5-7. Untuk
pH tanah yang terlalu rendah (asam) dapat dinaikan dengan menambahkan
kation basa seperti kalsium oksida (Cao) atau lebih populer dengan
sebutan kapur dolomit. Sebaliknya, pH tanah terlalu tinggi (basa) dapat
menambahkan unsur belerang (sulfur). Tanah yang digunakan sebagai media
tanam sebaiknya remah atau poros. Dengan tanah yang poros perakaran
akan mudah untuk melakukan proses respirasi (pernapasan).
d. Air
Bagi tanaman, air tidak hanya berfungsi sebagai sistem pelarut sel
tanaman, tetapi juga sebagai media pengangkutan unsur-unsur makanan di
dalam tanah. Karena itu air, air sangat diperlukan dalam proses
pertumbuha tanaman. Air yang digunakan sebaiknya bebas polutan dan
berkadar garam rendah. ph air yang optimum pada tanaman cabe berkisar
antara 5-7, dengan kelembababn udara 70-80%. Tanaman cabe lebih menyukai
kelembababn rendah daripada kelembaban yang tinggi.
B. Pembibitan
a. Memilih Benih Berkwalitas
Memilih benih cabe berkwlitas dilakukan agar tanaman cabe dapat tumbuh
dengan dan produktip. Benih cabe bisa diperoleh di kios-kios pertanian
atau di toko-toko yang menjual tanaman holtikultura. Gunakan benih yang
masih dalam masa pemakaian (belum kadaluarsa). Semakin baru bibit
tersebut, daya tumbuhnya akan semakin baik (germinasinya tinggi).
Billa ingin mendapatkan benih dari biji buah cabe langsung, pilihlah
biji yang berasal dari buah yang besar, sehat, dan matang. Umumnya buah
cabe yang matang berwarna merah tua. Belah biji memanjang, kemudian
keluarkan dan pilih biji yang baik. Biji hasil seleksi kemudian di
keringkan dengan cara di angin-anginkan.
b. Perlakuan Benih
Untuk mempercepat tumbuhnya benih, Sebelum di semaikan, benih
diperlakukan dengan cara merendamnya dengan air hangat selama 24 jam,
biji yang terapung dibuang, sedangkan biji yang tenggelam digunakan
sebagai benih. Untuk mengurangi patogen atau penyakit yang mungkin
terbawa bersama biji lakukan perendaman selama 10 menit dengan larutan
fungisida golongan sisitemik supaya patogen/penyakit yang menempel mati.
Benih yang ditanam harus mempunyai bentuk, ukuran, dan warna yang
seragam, bersih, dan tidak keriput.
c. Penyemaian benih
Proses penyemaian benih bisa dilakukan dengan menggunakan wadah kayu,
pot, atau baki (try) dengan ukuran menyesuaikan dengan kebutuhan. Media
yang digunakan bisa berupa campuran kompos, pasir, dan pupuk kandang
fermentasi atau cocopeat murni. Permbandingan antara kompos, pasir, dan
kotoran ternak fermentasi 1:1:1.
Tebal media penyemaian minimal 10 cm. Sebelum disemai, benih dibasahi
terlebih dahulu menggunakan air. Selanjutnya benih ditaburkan di atas
media penyemaian dengan jarak dengan jarak kurang lebih 3-5 cm, kemudian
ditutup tipis dengan media semai. Penyiraman media penyemaian bisa
menggunakan sprayer. Media semai cukp disiram satu hari sekali. Namun
bila cuaca cukup panas, penyemaian benih dapat disiram hingga dua kali
sehari. Selama masa penyemaian, harus dihindari kontak langsung benih
dengan cahaya matahari. Pemakaian pupuk yang berlebihan harus dihindari
saat bibit masih di penyemaian. Bila proses penyemaian berjalan baik,
dala 4-5 hari bibit cabai akan mulai berkecambah. Setelah berumur 4
minggu, bibit sudah dapat dipindahkan kedalam polybag kecil.
C. Penanaman bibit dalam Pot/Polybag
a. Persiapan Pot Tanam
Untuk melakukan penanaman cabe dalam wadah, yang perlu diperhatikan
adalah diameter dan kedalaman wadah, hal ini terkait dengan perakaran
cabe yang menyebar menembus cukup dalam antara 30-50 cm. Pot yang baik
adalah yang memenuhi kriteria berikut :
1. Mampu mendukung perkembangan perakaran.
2. Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air berelebih.
3. Dasar pot dipilih yang berkaki untuk membantu aerasi dan drainase.
4. Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan.
5. Tidak mudah lapuk dan pecah.
6. Dinding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar agar suhu tanah tetap stabil.
Jenis pot yang dipakai dapat berupa pot tanah liat, pot plastik, pot
porselin, pot semen, pot ban bekas, pot kaleng bekas dan pot anyaman
bambu. Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik
sehingga pada siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman
menjadi layu. Karena itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi
didindingnya.
b. Persiapan Media Tanam
Sebelum bibit ditanam kedalam wadah/pot, media tanam berupa campuran
pupuk kandang dan tanah atau kompos harus dipersiapkan terlebih dahulu.
Mengisi tanah di dalam pot bisa dilakukan sebagai berikut :
1. Tutup lubang pot bagian bawah dengan pecahan genteng.
2. Isi dasar pot dengan kerikil dan pasir kasar untuk membantu aerasi dan drainase.
3. Masukkan tanah ke dalam pot dan jangan dipadatkan.
4. Siram dengan air secukupnya agar tanah menjadi mapan.
Bibit yang baru dipindahkan kedalam wadah/pot sebaiknya diletakkan
ditempat yang teduh atau tidak terkena cahaya matahari langsung selama
2-3 hari.
D. Pemupukan
Pemupukan bertujuan menyediakan unsur hara ynag dibutuhkan oleh tanaman.
Di dalam tanah sebenarnya telah tersedia unsur hara tetapi dalam jumlah
yang tidak mencukupi untuk pertumbuhan tanaman secara maksimal. Dengan
pemberian pupuk, tanaman dapat tumbuh pesat sehingga dapat cepat
berbunga dan berbuah. Pupuk yang dugunakan untuk tanaman cabe dapat
berupa pupuk organik (alami) atau anorganik (buatan).
Unsur N diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif. Bila tanaman terlalu
banyak mendapat unsur N, tanaman akan tumbuh terlalu subur sehingga
sulit menghasilkan bunga. Unsur P diperlukan untuk pertumbuhan generatif
tanaman, yakni mendorong pembentukan dan pertumbuhan bunga dan buah.
Sementara unsur K sangat diperlukan dalam membentuk dan mengirim
(transportasi) karbohydrat, mengatur kebutuhan air yang dibutuhkan
jaringan tanaman, dan mendorong daya serap air. Unsur K sangat menetukan
produktifitas tanaman dalam menghasilkan buah, baik jumlah atau
mutunya.
E. Penyiraman
Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari,karena pada sing
harinya tanaman banyak membutuhkan air untuk proses fotosintesis.
Penyiraman sebaiknya dilakukan sebelum jam 09.00 pagi.
data di atas saya copy paste dari
kaskus - tanaman
pengalaman saya sendiri sih kira kira seperti ini :
1. potong cabe rawit yang udah merah , keluarin bijinya , angin angin 15 menit
2. siapin tanah + kompos 1:1 , saya untuk menyemai pake gelas bekas
3. taburin benih di gelas bekas yg udah isi tanah + kompos , sirem sampai basah , jangan sampai terendam
4. Wait and see :)
untuk panen kira kira hanya 3 bulan - 4 bulan untuk cabai rawit biasa :)